
Jurnalpemalang.com, Pemalang - Model pemilihan elektronik atau E-Voting di Kabupaten Pemalang pada Pilkades tahap empat ditinjau oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof H Muhammad Nasir, Ph.D, AK dan anggota DPR RI Prof. Hendrawan. Rombongan Menristek M. Nasir didampingi Bupati Pemalang H.Junaedi.SH.MM dan pejabat terkait mengunjungi desa yang melaksanakan Pilkades Model E-Voting seperti di Desa Surajaya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang pada Minggu (23/09/2018).
Disela kunjungannya M. Nasir memberikan Suport kepada pemilih yang tercepat dalam melakukan pemilihan E-Voting, seperti yang dilakukan kepada pemilih yang bernama Tinah (40 thn), Menristek memberikan hadiah uang kepada Ibu Tinah.
"Alhamdulillah saya dikasih uang pak menteri, bisa buat belanja," kata Timah.
Prof. H. M. Nasir, Ph.D, AK kepada awak media mengatakan bahwa Program E-Voting ini tingkat akurasinya bisa mencapai 100 persen. Dan tingkat kesalahannya 0 persen.
"Ini adalah luar biasa apa yang telah dilakukan oleh Bupati Pemalang H.Junaedi.SH.MM, yang sudah mensosialisasi E-Voting dan melaksanakan E-Voting ini di Kabupaten Pemalang ini," ungkapnya.
M. Nasir juga mengungkapkan bahwa setelah kunjungan ini, ia akan menyampaikan kepada pemerintah yaitu Presiden maupun DPR.
"Setelah kembali, saya akan mengusulkan kepala pemerintah yaitu dan juga meminta dukungan kepada DPR RI, mendorong lebih cepat. Karena ini sebuah trobosan atau Inovasi dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah dilakukan oleh BPPT," kata Nasir kepada wartawan.
Ia juga mengatakan ini harus ada dukungan DPR RI, kalau DPR RI mendorong lebih cepat, kami pun siap melaksanakan, agar E-Voting ini dapat diterapkan di Indonesia.
" Wacana kedepan seperti Pileg, Pilbup, Pilwakot, Pilpres, dimungkinkan menggunakan model yang ini, dan akan dilakukan pada langkah awal di tahun 2020 nanti," kata Menristek kepada awak media.
Sementara, Prof. Hendrawan anggota DPR RI, juga menyikapi terhadap yang disampaikan oleh Menristek M. Nasir..
"Terjadinya sengketa pada Pilkades E-voting lebih rendah, bisa 0% sengketa, jika dibandingkan dengan menggunakan pemilih manual," kata Hendrawan (Red).
Editor: oji
Disela kunjungannya M. Nasir memberikan Suport kepada pemilih yang tercepat dalam melakukan pemilihan E-Voting, seperti yang dilakukan kepada pemilih yang bernama Tinah (40 thn), Menristek memberikan hadiah uang kepada Ibu Tinah.
"Alhamdulillah saya dikasih uang pak menteri, bisa buat belanja," kata Timah.
Prof. H. M. Nasir, Ph.D, AK kepada awak media mengatakan bahwa Program E-Voting ini tingkat akurasinya bisa mencapai 100 persen. Dan tingkat kesalahannya 0 persen.
"Ini adalah luar biasa apa yang telah dilakukan oleh Bupati Pemalang H.Junaedi.SH.MM, yang sudah mensosialisasi E-Voting dan melaksanakan E-Voting ini di Kabupaten Pemalang ini," ungkapnya.
M. Nasir juga mengungkapkan bahwa setelah kunjungan ini, ia akan menyampaikan kepada pemerintah yaitu Presiden maupun DPR.
"Setelah kembali, saya akan mengusulkan kepala pemerintah yaitu dan juga meminta dukungan kepada DPR RI, mendorong lebih cepat. Karena ini sebuah trobosan atau Inovasi dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah dilakukan oleh BPPT," kata Nasir kepada wartawan.
Ia juga mengatakan ini harus ada dukungan DPR RI, kalau DPR RI mendorong lebih cepat, kami pun siap melaksanakan, agar E-Voting ini dapat diterapkan di Indonesia.
" Wacana kedepan seperti Pileg, Pilbup, Pilwakot, Pilpres, dimungkinkan menggunakan model yang ini, dan akan dilakukan pada langkah awal di tahun 2020 nanti," kata Menristek kepada awak media.
Sementara, Prof. Hendrawan anggota DPR RI, juga menyikapi terhadap yang disampaikan oleh Menristek M. Nasir..
"Terjadinya sengketa pada Pilkades E-voting lebih rendah, bisa 0% sengketa, jika dibandingkan dengan menggunakan pemilih manual," kata Hendrawan (Red).
Editor: oji

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »