
Pemalang - Visi Misi Bupati Pemalang H. Junaidi, SH, MM yakni mewujudkan Pemalang Sehat, Cerdas, Berdaya Saing dan Berakhlas Mulia, nampaknya bukan isapan jempol. Terbukti, perlahan tapi pasti, taraf warga hidup masyarakat Pemalang, semakin membaik dan meningkat dalam segala bidang baik itu keagamaan, kesopanan, pendidikan, hingga kesehatan.
Hal inilah yang diwujudkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang. Melalui program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk.red), Dinas Kesehatan mampu menekan laju perkembangbiakan nyamuk yang jadi penyebab utama seseorang terserang penyakit Demam Berdarah.
Ditemui di ruang kerjanya, Surip, Kepala seksi penyebaran penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, mengatakan, pihaknya selalu menghimbau, mempraktekkan, mensosialisasikan, hingga menasehati, hingga menjelaskan pada warga masyarakat tentang penyakit DBD.
"Kami sangat intens soasialisasi pada masyarakat mengenai asal mula penyakit DBD, termasuk asal mula munculnya nyamuk Demam Berdarah / Aedes Aegepty," ungkapnya.
Tidak hanya sosialisasi, pihaknya juga mempraktekkan program PSN dengan cara menutup tempat penampungan air, membuang air yang menggenangi tempat sampah, hingga memusnahkan-mengubur-membuang barang bekas.
"Kami dibantu pihak puskesmas atau tenaga medis dalam merealisasikan program psn," imbuhnya.
Lebih lanjut, Surip mengakhiri, pembicaraan singkat nan bermakna, Sejauh mata memandang dan hasil pantauan dilapangan, dari bulan awal bulan September 2018 hingga Februari 2019, jumlah pasien demam berdarah terpantau 28 orang pasien atau lebih kecil dibandingkan pantauannya di tahun lalu. (Dentang)
Editor : oji
Hal inilah yang diwujudkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang. Melalui program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk.red), Dinas Kesehatan mampu menekan laju perkembangbiakan nyamuk yang jadi penyebab utama seseorang terserang penyakit Demam Berdarah.
Ditemui di ruang kerjanya, Surip, Kepala seksi penyebaran penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, mengatakan, pihaknya selalu menghimbau, mempraktekkan, mensosialisasikan, hingga menasehati, hingga menjelaskan pada warga masyarakat tentang penyakit DBD.
"Kami sangat intens soasialisasi pada masyarakat mengenai asal mula penyakit DBD, termasuk asal mula munculnya nyamuk Demam Berdarah / Aedes Aegepty," ungkapnya.
Tidak hanya sosialisasi, pihaknya juga mempraktekkan program PSN dengan cara menutup tempat penampungan air, membuang air yang menggenangi tempat sampah, hingga memusnahkan-mengubur-membuang barang bekas.
"Kami dibantu pihak puskesmas atau tenaga medis dalam merealisasikan program psn," imbuhnya.
Lebih lanjut, Surip mengakhiri, pembicaraan singkat nan bermakna, Sejauh mata memandang dan hasil pantauan dilapangan, dari bulan awal bulan September 2018 hingga Februari 2019, jumlah pasien demam berdarah terpantau 28 orang pasien atau lebih kecil dibandingkan pantauannya di tahun lalu. (Dentang)
Editor : oji

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »