
![]() |
Ilustrasi Barista |
Hal tersebutlah yang nampak dari komunitas "Barista Pemalang". Bermodalkan semangat mengembangkan Kabupaten Pemalang, para "Aktor" di dunia Kopi ini kemudian sukses "Go Internasional" dan berhasil memperkenalkan seduhan kopi nikmat yang berasal dari Kabupaten Pemalang.
Dikatakan oleh Johan (25), salah satu barista (peracik kopi.red), biji kopi dari daerah Gunung Sari, tidak kalah nikmatnya jika dibandingkan dengan daerah lain. Terbukti di ekspornya kopi ke negara
"Nikmatnya kopi dari daerah Gunung Sari Kecamatan Pulosari, terbukti sangat diminati oleh orang luar negeri. Terlihat dari permintaan mereka dalam setiap bulannya," ungkapnya.
Sejauh mata memandang, seduhan kopi nikmat dari hasil racikan, suhu air, hingga rasa yang ditimbulkan dari kopi tersebut. Kondisi air mendidih dengan ukuran 80 hingga 90 derajat Celcius, kehalusan biji kopi, hingga tanaman yang ada disekitar tumbuhan kopi pun sangatlah mempengaruhi rasa kopi tersebut.
"Suhu yang pas, kehalusan biji kopi, sampai tanaman yang ada disekitar tumbuhan kopi, menentukan nikmat tidaknya dari secangkir kopi," jelasnya pada saat didaulat menjadi peramu kopi acara "Bincang Santai bersama Pak Jun", (2/3).
Lebih lanjut Johan mengatakan, keanggotaan Barista di Kabupaten Pemalang sudah _+60 orang, terdiri dari 10 orang peracik kopi, sisanya adalah petani dan penikmat kopi.
"Sudah ada 60 anggota., dari petani, peracik, dan penikmat kopi," imbuhnya.
Profesi yang terlihat mudah namun sangatlah butuh ketelitian ini, tampak bukan sebagai pelengkap hoby saja. Terbukti ketika kelompoknya diundang untuk acara seminar dan perlombaan, kelompoknya kkut serta dan mampu memboyong penghargaan dari setiap acaranya.
Terakhir, Johan mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang selalu menduking setiap kali kelompoknya mengikuti lomba, hingga mengurus berkas pengiriman produk kopi ke luar negeri. (Dentang)

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »