
Dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Arifin, yang disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Seni Budaya, Akrom, pihaknya tidak ingin para generasi penerus nantinya akan lupa pada saksi bisu perjuangan tumpah darah para Pejuang melawan penjajah di masa lalu. Untuk itulah diadakan karya tulis tersebut sebagai salah satu jalan untuk mengajak generasi penerus bisa ikut memelihara dan melestarikan semua benda yang masuk dalam cagar budaya.
"Prihatin pada generasi millenial yang seakan lupa pada cagar budaya yang jadi saksi tumpah darah perjuangan melawan penjajah. Maka dari itulah kami mengadakan kegiatan ini, , ungkapnya sembari menikmati teh hangat.
Para siswa tidak hanya menulis tentang cagar budaya di Kabupaten Pemalang, mereka juga dituntut dapat menjelaskan atau menjabarkan hasil karyanya itu dihadapan para juri dan peserta lain. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, juga diharapkan menjadi acuan bagi Pemerintah dalam menjaga, merawat, melndungi, hingga melestarikan semua cagar budaya.
"Tidak cuma nulis tentang cagar budaya, mereka juga harus memaparkan karyanya. Harapanya dapat menjadi acuan semua unsur untuk tetap melestarikannya," pungkasnya. (Dentang)

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »