
Surabaya - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu meluncurkan kapal selam pertama yang dibuat di Indonesia bernama Alugoro di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (11/4/2019).
Peluncuran kapal selam ketiga yang diproduksi Indonesia-Korea Selatan ini ditandai dengan pembukaan tirai oleh Menhan. Sementara pemberian nama Alugoro 405 secara resmi diberikan oleh istri Menhan, Nora Ryamizard dengan memecahkan kendi pada lambung kapal selam.
"Ini terobosan dalam industri pertahanan kita. Di ASEAN kita yang terkuat. Tingkat dunia kita salah satu yang terkuat," kata Menhan Ryamizard.
Saat ini Indonesia memiliki total ada 5 unit kapal selam. Jumlah ini menurut Menhan masih sangat kurang untuk menjaga wilayah perairan dalam negeri.
"Nggak cukup untuk menjaga wilayah. Idealnya 12 (unit)," kata Ryamizard usai peluncuran.
Kapal selam Diesel Electric Submarine U209 /1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class) ini dibangun dengan skema alih teknologi antara Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME) Korea Selatan dan dirakit PT PAL di Surabaya.
“Ini merupakan pesanan ketiga TNI Angkatan Laut, dan hasil kerja sama antara perusahaan BUMN PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan,” ungkap Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal dalam keterangan tertulisnya.
Kapal ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah permukaan air, mampu berlayar lebih dari 50 hari dan dapat menampung lebih dari 40 kru kapal. Kapal ini didesain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, berbobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan seberat 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.
Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dirakit dan dibuat di Korea Selatan dan telah diresmikan pada 2 Agustus 2017 serta telah memperkuat armada RI, sedangkan kapal selam kedua bernama KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.(red)
Peluncuran kapal selam ketiga yang diproduksi Indonesia-Korea Selatan ini ditandai dengan pembukaan tirai oleh Menhan. Sementara pemberian nama Alugoro 405 secara resmi diberikan oleh istri Menhan, Nora Ryamizard dengan memecahkan kendi pada lambung kapal selam.
"Ini terobosan dalam industri pertahanan kita. Di ASEAN kita yang terkuat. Tingkat dunia kita salah satu yang terkuat," kata Menhan Ryamizard.
Saat ini Indonesia memiliki total ada 5 unit kapal selam. Jumlah ini menurut Menhan masih sangat kurang untuk menjaga wilayah perairan dalam negeri.
"Nggak cukup untuk menjaga wilayah. Idealnya 12 (unit)," kata Ryamizard usai peluncuran.
Kapal selam Diesel Electric Submarine U209 /1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class) ini dibangun dengan skema alih teknologi antara Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME) Korea Selatan dan dirakit PT PAL di Surabaya.
“Ini merupakan pesanan ketiga TNI Angkatan Laut, dan hasil kerja sama antara perusahaan BUMN PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan,” ungkap Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal dalam keterangan tertulisnya.
Kapal ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah permukaan air, mampu berlayar lebih dari 50 hari dan dapat menampung lebih dari 40 kru kapal. Kapal ini didesain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, berbobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan seberat 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.
Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dirakit dan dibuat di Korea Selatan dan telah diresmikan pada 2 Agustus 2017 serta telah memperkuat armada RI, sedangkan kapal selam kedua bernama KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.(red)

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »