
![]() |
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Joni, menunjukan temuan produk daging kemasan yang tidak dilengkapi produsen dan tanggal kadaluarsa di Pasar Swalayan Pemalang Permai (27/5). |
![]() |
Kabid Peternakan dan kesehatan Hewan, Ir. Joni, menunjukan daging kemasan yang sudah kadaluarsa di perbelanjaan Toserba Yogya |
"Di Yogya Mall, kami menemukan beberapa daging kemasan yang sudah kadaluarsa namun masih tetap dipasarkan. Jika di Pasar Swalayan Pemalang Permai, kami menemukan juga beberapa daging kemasan yang tidak dilengkapi oleh identitas produsen dan tanggal kadaluarsanya," ungkap Joni (27/5).
Ketika ditanya mengenai ciri khas daging yang tidak layak konsumsi, Joni mengatakan, daging tidak layak dikonsumsi terlihat dari berubah warna dan tercium aroma berbeda dari daging.
"Daging dipastikan tidak layak konsumsi terlihat dari berubahnya warna dan terciumnya aroma berbeda dari daging segar," katanya.
Tidak hanya temuan daging yang kadaluarsa, dalam sidak tersebut juga ditemukan beberapa produk susu yang rusak pada kalengnya, tanggal kadaluarsa sambal kemasan yang tertutup oleh harga, hingga makanan ringan yang tanpa tanggal kadaluarsa.
"Tidak hanya daging yang tidak layak konsumsi, kami juga menemukan beberapa makanan dan susu kaleng yang tidak layak konsumsi," imbuhnya.
Sementara itu, dikatakan oleh Arif, selaku pengelola toserba Yogya Mall, dengan adanya sidak tersebut, pihaknya akan berusaha memperbaiki dan meneliti setiap produk yang akan dipasarkan.
"Dengan sidak ini, kami akan lebih meneliti dan memperhatikan setiap produk yang akan kami pasarkan," terangnya.
Ditempat terpisah, pengelola Pasar Swalayan Pemalang Permai, berinisial N, pihaknya tidak tau menau mengenai identitas daging yang dijualnya.
"Wah saya tidak tau, karena itu dikirim dari Tegal sudah polos begitu tanpa identitasnya, bsedangkan untuk ayamnya juga kami tidak tau itu identitas atau kapan tanggal kadaluarsanya," pungkasnya. (Dentang)

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »