
Pemalang - Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Petarukan, Kec. Petarukan, Kab.Pemalang, Jawa Tengah sempat membuat bingung kedua mempelai pengantin, Kardaan Sohibul hajat di Jl. Garuda RT. 009/007 di Desa Pegundan, Kec. petarukan Kab. Pemalang Jawa Tengah.
Di Hari resepsi pernikahan anaknya yang sangat sakral, nyaris Panik dan bingung, lantaran petugas Kantor KUA / Penghulu M. Mubarot yang menandatangani registrasi pada saat pendaftaran bulan lalu dikantornya, justru entah menapa? Tanpa alasan yang pasti penghulu tidak hadir.
Lebe Bekhi ketika dikonfirmasi awak media di rumahnya, Minggu (16/6) pukul 16:25 WIB membenarkan atas kekeliruan tersebut, dan menjelaskan bahwa Penghulu datang bersama saya setelah usai akad dan meminta maaf atas keteledorannya. Semua pemohon biasanya waktu dan tanggal tercantum pada surat kontrak regrestrasi, yang ditentukan oleh kedua pihak. Namun seperti yang menimpa suadara M. Samsul Arifin dan Diana ini, diketahui disurat undangan akad nikah dilakukan pada hari Sabtu tanggal 15 Juni 2019 Pukul 10:00 WIB dimempelai putri sampai selesai.
Pihak petugas KUA datang pukul 14:20 WIB, ketika selesai akad yang kemudian meminta maaf berbagai alasan klasik terhadap kedua mempelai sekaligus memohon maaf kepada sohibul hajat.
"Mengapa tidak dapat hadir disaat pernikahan sedang dimulai. Dijelaskan Pak Lebe sendiri ketika dihubungi berkali-kali melalui seluler sampai dijemput pun tidak segera datang, Alasannya menunggu penhulu," ungkap Kardaan depan media ini.
Walaupun pada akhirny akad dilakukan pukul 14:00 oleh kedua mempelai, yang dipimpin Habib Abdullah bin Hasan bin Muhamad bin Tohir All Hadad, kebetulan beliau tamu undangan dari Tegal. Akad Nikah dengan disaksikan pihak perangkat desa serta keluarga besar kedua mempelai. . Dibalik semua itu, "Ternyata, ketika media ini langsung dapati mempelai Putra Samsul dipelaminan, pada Sabtu (16/6) sekitar pukul 17:20 WIB," katanaya.
"Bapak saya kepada Pak Lebe (Bekhi) dari Pegundan 1, semua segala urusan dari mulai persyaratan sampai administrasi kami serahkan mereka," ungkapnya.
Peristiwa ini hingga membuat kecewa kedua keluarga sohibul hajat, karena waktu yang ditentukan tidak datang. Ketidak hadiran mereka, tidak ada kabar sebelumnya. Namun pernikahan M. Syamsul dan Diana Astuti putri bapak Kardaan pada Sabtu (16/06) siang kemarin, terus berlangsung walau mundur 4 jam, akad nikah diakadkan oleh tamu undangan, yaitu guru ngaji di Majelis Ta'lim, untuk menggantikan penghulu yang tidak datang dengan atas kesepakatan keluarga sohibul hajat. Dan akad dipimpimpin beliau Habib Abdullah bin Hasan bin Muhamad bin Tohir Al Haddad seorang guru ngaji dari Pengantin itu.*
Reporter : Rae Kusnanto
Editor : Oji
Di Hari resepsi pernikahan anaknya yang sangat sakral, nyaris Panik dan bingung, lantaran petugas Kantor KUA / Penghulu M. Mubarot yang menandatangani registrasi pada saat pendaftaran bulan lalu dikantornya, justru entah menapa? Tanpa alasan yang pasti penghulu tidak hadir.
Pihak petugas KUA datang pukul 14:20 WIB, ketika selesai akad yang kemudian meminta maaf berbagai alasan klasik terhadap kedua mempelai sekaligus memohon maaf kepada sohibul hajat.
"Mengapa tidak dapat hadir disaat pernikahan sedang dimulai. Dijelaskan Pak Lebe sendiri ketika dihubungi berkali-kali melalui seluler sampai dijemput pun tidak segera datang, Alasannya menunggu penhulu," ungkap Kardaan depan media ini.
Walaupun pada akhirny akad dilakukan pukul 14:00 oleh kedua mempelai, yang dipimpin Habib Abdullah bin Hasan bin Muhamad bin Tohir All Hadad, kebetulan beliau tamu undangan dari Tegal. Akad Nikah dengan disaksikan pihak perangkat desa serta keluarga besar kedua mempelai. . Dibalik semua itu, "Ternyata, ketika media ini langsung dapati mempelai Putra Samsul dipelaminan, pada Sabtu (16/6) sekitar pukul 17:20 WIB," katanaya.
"Bapak saya kepada Pak Lebe (Bekhi) dari Pegundan 1, semua segala urusan dari mulai persyaratan sampai administrasi kami serahkan mereka," ungkapnya.
Peristiwa ini hingga membuat kecewa kedua keluarga sohibul hajat, karena waktu yang ditentukan tidak datang. Ketidak hadiran mereka, tidak ada kabar sebelumnya. Namun pernikahan M. Syamsul dan Diana Astuti putri bapak Kardaan pada Sabtu (16/06) siang kemarin, terus berlangsung walau mundur 4 jam, akad nikah diakadkan oleh tamu undangan, yaitu guru ngaji di Majelis Ta'lim, untuk menggantikan penghulu yang tidak datang dengan atas kesepakatan keluarga sohibul hajat. Dan akad dipimpimpin beliau Habib Abdullah bin Hasan bin Muhamad bin Tohir Al Haddad seorang guru ngaji dari Pengantin itu.*
Reporter : Rae Kusnanto
Editor : Oji

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »