Kabar Terkini

Iklan

Iklan

Pendidikan

Ekonomi

Flag Counter

Subscribe Here

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Sebagian Sawah Di Desa Klareyan Terancam Gagal Panen

Dibaca 0 kali
Iklan

Sebanyak 150 hektar sawah di blok Jatiteken mengalami kekeringan akibat musim kemarau. (Photo by Roji)
Petarukan - Sebagian petani di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang Jawah Tengah, khususnya di blok Jatiteken  mulai mengeluh karena sawah yang mereka miliki terancam gagal  tanam maupun gagal panen pada musim tanam ke dua karena kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawahnya akibat dari air irigasi yang tidak sampai di area tersebut pada tiap musim kemarau seperti saat ini. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang petani yang bernama Karsadi (35) ketika ditemui oleh Jurnalpemalang.com di lokasi pada Rabu (26/7/2019).

Sebagian petani Di Desa Klareyan, blok Jatiteken mengeluh karena sawahnya mengalami kekeringan. (Photo by Roji)
Karsadi mengungkapkan bahwa dia mengalami kesulitan mendapatka air guna mengairi sawahnya.

"Air irigasi tidak sampai di sini kalau musim kemarau," ungkap Karsadi.

Ia juga berharap agar bisa menperoleh air untuk mengairi sawahnya yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

"Harapan saya ya agar pemerintah dapat mengupayakan, apapun caranya yang penting kami bisa memperoleh air agar bisa menanam padi," katanya.

Pihak Pemdes melakukan pengeboran untuk dapat meperoleh air. (Photo by Roji)
Sementara itu Kepala Desa Klareyan Wiharnyo alias Gendut ketika ditemui di kantornya menjelaskan bahwa di Desa Klareyan, khususnya di blok Jatiteken memang selalu kekurangan air ketika musim kemarau. Ia juga sudah berupaya membantu petani dengan melakukan pengerukan saluran irigasi yang alirannya menuju ke persawahan kawasan blok Jatiteken.

Namun upaya tersebut sia-sia karena debet air yang berasal dari bendungan Pintu Sokowati pada musim kemarau memang berkurang, sehingga air yang mengalir tidak sampai di area blok Jatiteken.

"Kami sudah berupaya agar air bisa mengalir sampai di area blok Jatiteken dengan cara melakukan pengerukan saluran irigasi yang menuju ke area Jatiteken, tapi karena pada musim kemarau debet air berkurang, ya airnya tidak sampai di blok Jatiteken," jelasnya.

Gendut panggilan akrab Kades Desa Klareyan mengatakan, dirinya saat ini juga sedang berupaya membantu petani dengan membuat sumur bor dengan kedalam sekitar 60 meter yang nantinya akan disedot menggunakan pompa air yang telah dimiliki oleh Pemerintah Desa Klareyan.

"Air akan disedot menggunakan pompa air yang dimiliki pihak desa, nanti bahan bakarnya petani suruh iuran untuk membeli bahan bakarnya," ungkapnya.

Gendut berharap dengan adanya pompa tersebut petani di area blok Jatiteken akan menikmati air, guna mengairi sawahnya.

"Saya berharap setelah pengeboran selesai, kami tidak lagi melihat petani pergi ke sawah dengan membawa-bawa pompa air," pungkasnya.*

Reporter  : Roji
Editor       : Oji

Iklan
Berikutnya
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »