
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang, saat ini sedang memproses tempat pelatihan ketrampilan bagi mereka," ungkap Wahyu, Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pemalang.
Anak jalanan yang rata-rata berusia produktif ini tidak hanya berasal dari Kabupaten Pemalang. Banyak dari mereka yang ternyata berasal dari luar kota dan bahkan luar Pulau Jawa. Selain itu, para anak jalanan yang melintas dan mampir di lampu merah untuk mengamen sekedar mencari makan itu seringkali dianggap meresahkan karena tingkah laku, penampilan, hingga kesan memaksa saat mengamen lah yang mendasari Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam pembangunan tempat ketrampilan bagi mereka.
"Banyak laporan tentang tingkah laku mereka yang seakan memaksa saat mengamen, bahkan mengenai penampilan yang terlihat urakan, tanpa memikirkan masa depan," imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai bentuk pelatihan ketrampilan kerja bagi para anak jalanan (Anjal.red), Wahyu, mengatakan, para anjal akan diberi pelatihan kerja berupa perbengkelan ringan, pembuatan jajanan, hingga pelatihan menjahit.
"Nantinya, para Anjal akan diberi pelatihan kerja seperti perbengkelan, menjahit, hingga praktek pembuatan jajanan yang tentu saja bisa mereka terapkan untuk bekal masa depan mereka juga," katanya.
Sementara itu, dikatakan oleh Andri, seorang pemuda yang memiliki usaha perlengkapan alat memancing, mengungkapkan, dalam mengurus para anjal, semua lapisan masyarakat hingga Pemerintah Kabupaten Pemalang, harus turut serta bekerja sama menanganinya. Sebab, jika dibebankan oleh warga masyarakat atau Pemerintah saja, akan terasa berat.
"Semua lapisan masyarakat hingga pemerintah, harus bekerja sama untuk menanganinya. Akan terasa berat sebelah jika dibebankan pada salah satu pihak saja," pungkasnya.
(Dentang)

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »