
Pemalang - Desa Loning, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Sabtu (13/7/2019), mengadakan syukuran "Sedekah Bumi" dilokasi pelataran Balai Desa.
Rangkaian acara yang diawali Ruwatan Wayang Golek oleh Ki Dalang H.Nurohim yang kemudian sore harinya Pkl 16:30, dilanjutkan do'a bersama dari ratusan warga setempat yang dipenuhi puluhan Nasi Tumpengan diaula Balai Desa.
Usai berdo'a bersama Kepala Desa Wahyudin, yang didampingi Sekdes Kusno, ST kepada media menjelaskan bahwa tradisi dan budaya sedekah bumi merupakan kekayaan warisan leluhur yang harus dilestarikan, karena dengan nguri-uri (menjaga dan merawat) kearifan lokal akan lebih baik.
"Tradisi dan budaya sedekah bumi merupakan kekayaan warisan leluhur yang harus dilestarikan, karena dengan nguri - uri (menjaga dan merawat) kearifan lokal akan lebih baik," ungkapnya.
Masih menurut Wahyudin dalam temu wicaranya di sela sela acara, bahwa acara tersebut, menandai sedekah bumi itu sebagai bentuk sujud Syukur kita kepada Tuhan YME sekaligus untuk bersilaturahmi bahwa semua hasil pertanian dan masyarakat kami makmur.
Hal ini karena 5 tahun kades sebelumnya sempat fakum, ucap nya. "Akan tetapi tahun ini kembali diadakan Syukuran sedekah bumi bersama masyarakat sekitar," terangnya.
Dan menurut ketua panitia, ketika ditemui Jurnalpemalang.com Sabtu (13/7) ditempat yang sama, dalam rangkaian acara sedekah bumi kali ini, kami mengundang Ki Dalang H. Nurohim dari Bandar Kabupaten Batang," imbuhnya.
Wahyudin menambahkan bahwa selain rangkaian siang ini, ada acara inti pada malam harinya, yang akan dihadiri oleh Bupati Pemalang H. DR. Junaedi, SH, MM beserta jajarannya.
"Insyalloh hadir Bupati Pemalang beserta jajaran nya, bersama Muspika dan jajaran petugas Kecamatan Petarukan, juga para tamu undangan tokoh agama, tokoh pemuda juga masyarakat umum lain nya, untuk menyaksikan pagelaran wayang golek dengan mendatangkan Ki Dalang H. Nurohim dari kabupaten Batang,”imbuhnya.*
Reporter : Rae
Rangkaian acara yang diawali Ruwatan Wayang Golek oleh Ki Dalang H.Nurohim yang kemudian sore harinya Pkl 16:30, dilanjutkan do'a bersama dari ratusan warga setempat yang dipenuhi puluhan Nasi Tumpengan diaula Balai Desa.
Usai berdo'a bersama Kepala Desa Wahyudin, yang didampingi Sekdes Kusno, ST kepada media menjelaskan bahwa tradisi dan budaya sedekah bumi merupakan kekayaan warisan leluhur yang harus dilestarikan, karena dengan nguri-uri (menjaga dan merawat) kearifan lokal akan lebih baik.
"Tradisi dan budaya sedekah bumi merupakan kekayaan warisan leluhur yang harus dilestarikan, karena dengan nguri - uri (menjaga dan merawat) kearifan lokal akan lebih baik," ungkapnya.
Masih menurut Wahyudin dalam temu wicaranya di sela sela acara, bahwa acara tersebut, menandai sedekah bumi itu sebagai bentuk sujud Syukur kita kepada Tuhan YME sekaligus untuk bersilaturahmi bahwa semua hasil pertanian dan masyarakat kami makmur.
Hal ini karena 5 tahun kades sebelumnya sempat fakum, ucap nya. "Akan tetapi tahun ini kembali diadakan Syukuran sedekah bumi bersama masyarakat sekitar," terangnya.
Dan menurut ketua panitia, ketika ditemui Jurnalpemalang.com Sabtu (13/7) ditempat yang sama, dalam rangkaian acara sedekah bumi kali ini, kami mengundang Ki Dalang H. Nurohim dari Bandar Kabupaten Batang," imbuhnya.
Wahyudin menambahkan bahwa selain rangkaian siang ini, ada acara inti pada malam harinya, yang akan dihadiri oleh Bupati Pemalang H. DR. Junaedi, SH, MM beserta jajarannya.
"Insyalloh hadir Bupati Pemalang beserta jajaran nya, bersama Muspika dan jajaran petugas Kecamatan Petarukan, juga para tamu undangan tokoh agama, tokoh pemuda juga masyarakat umum lain nya, untuk menyaksikan pagelaran wayang golek dengan mendatangkan Ki Dalang H. Nurohim dari kabupaten Batang,”imbuhnya.*
Reporter : Rae

Berikutnya
« Prev Post
« Prev Post
Artikel Sebelumnya
Next Post »
Next Post »